Sakit Bisa Menyembuhkan mu

Siapa yang tidak pernah sakit didunia ini? Siapa yang sehat dan jarang sakit? Siapa didunia ini yang hidupnya baik-baik sajaa? Siapa didunia ini orang yang dari lahir harus sakit dan kekurangan? Siapa yang bisa memastikan semua itu berkurang? Semua masalah sakit itu berkurang, mungkinkah? Kenapa rumah sakit selalu ramai saat kita juga terpaksa sakit dan berkunjung kesana?

Jadi setiap hari ada orang yang sakit? Benarkah itu? Hebat ya dokter dan rumah sakit yang terus melayani dan menyembuhkan mereka semua.

Dunia ini kita hidup bukan hanya sehat, bahagia dan senang saja, kehidupan ini akan selalu diselingi dengan rasa sakit bukan?

Sakit fisik, sakit hati, sakit pikiran, pusing dan bingung? Itulah yang sering dialami setiap manusia bukan?

Namun pernah kah kamu berpikir dan terbesit, mungkinkah bahwa semua yang harus kita lalui itu merupakan jalan penyembuhan bagi kita sendiri?

Bagi orang sehat dari lahir lalu normal seperti saya sendiri misalnya jujur saja saat sakit sedikit pasti saya selalu ingin disembuhkan, ingin sakit itu cepat hilang, padahal semua sakit yang saya alami itu hanya beberapa menit misalnya, hanya beberapa jam misalnya, tapi sudah tersiksa sekali dengan sakit itu, saya pernah mengalami patah tangan kiri saya karena saya salah lompat dalam bermain bola, lalu jatuh pas dibawahnya ada batu yang menjadi tiang gawang.

Saat saya kelas 6 SD rasanya sangat menyakitkan sekali, sungguh menyakitkan dan membuat saya nangis mengerang sekeras-kerasnya, saya tak berdaya, saya butuh bantuan orang disekitar saya, mereka teman-teman yang menggendong saya lah yang tidak akan saya lupakan jasanya, membawa saya kekantor sekolah lalu menunggu untuk dibawa ke tempat pengurutan agar disembuhkan.

Guru-guru saya yang ada saat itulah yang memanggil orang tua saya agar saya cepat diobati.

Sakit sekali rasanya diusia saat itu, rasa tersakit yang harus saya alami selama hidup ini.

Lalu saya harus mengalami beberapa bulan pemulihan tangan kiri ini, saya ingat rasanya saat sebelum saya mengalami patah tangan ini saya mulai menyadari kesalahan dan kenakalan yang pernah saya lakukan saat kecil, saya pun mulai ingin berhenti dari kenakalan itu, diusia itu, tiba tiba niat itu mungkin Tuhan kabulkan dengan membuat kejadian itu.

Lalu saya mulai menjadi orang yang sadar akan menghargai orang, apapun keadaannya, apapun kondisinya setiap orang tidak akan sempurna, dan itu membuat saya juga berusaha meminta maaf dengan semua orang yang pernah saya sakit saat itu.

Tangan yang saya gunakan saat itu benar-benar terasa sekali banyak dosa dan kesalahannya, dan bersyukur karena saat saya mau berubah itulah Tuhan memberikan kejadian itu, saya libur dari kenakalan dan harus menerima kebaikan banyak orang didalam kejadian itu.

Saat tangan kondisi diperban saya juga harus mengikuti Ujian Nasional agar bisa lanjut SMP, syukurnya saya tidak telat dan sesuai jadwal mengikuti Ujian Nasional tersebut bersama yang lain dan lancar saja karena tangan kanan Masi berfungsi dengan baik.

Ternyata rasa malu ketika kondisi tangan harus diperban atau dipen itu harus saya terima dan alami juga saat masuk MTS, jauh sekali jaraknya, sekitar 15 KM an jadi harus naik elep dari rumah.

Beberapa bulan awal saya masuk ke MTS itulah saya ada dalam kondisi itu.

Ya semua berlalu dan ternyata sakit itu menyembuhkan saya dari kenakalan, dari kebodohan pergaulan anak pasar saat itu, saya pernah hidup blangsak dan nakal sekali saat kecil dulu. Mental dan jiwa raga saya rusak saat itu, alhasil sudah ditegur langsung dengan sakit itu.

Itulah sakit yang menyembuhkan...

Benar benar menyembuhkan rasa kemanusiaan, rasa kehidupan, rasa terimakasih, rasa bersyukur, semua rasa sakit itulah yang memberi kan kesembuhan diberbagai aspek hidup saya.

Apakah anda setuju dengan tulisan saya ini? Sakit itu ternyata menyembuhkan, 

Semoga bermanfaat...